Komunitas Hipnotis Jogja, Berusaha Lebih Berarti lewat Hipnoterapi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Berawal dari sesama murid yang belajar hipnotis, Komunitas Hipnotis Jogja (KHJ) semakin berkembang dengan puluhan anggota. Tidak hanya soal hipnotis, mereka juga belajar cara komunikasi sampai psikologi.
Mendapat stigma negatif apabila kegiatan komunitas ini berhubungan dengan jin sudah menjadi makanan sehari-hari.
Advertisement
Padahal hipnotis seperti keahlian lainnya, ilmu yang bisa dipelajari siapa saja. Bukan terkait dengan persekutuan jin apalagi setan.
Semua berawal dari kelompok pelatihan hipnotis bernama Civic GATS Team (CGT). Civic berasal dari empat anggota awal yang kuliah di jurusan kewarganegaraan. Sementara GATS merupakan inisial pelatih mereka.
Pelatihan berkembang dan menghasilkan murid yang terpencar di beberapa tempat. Merasa alumni pelatihan yang cukup banyak, muncul gagasan mengumpulkannya dalam komunitas pada 2013.
Setidaknya sesama anggota bisa tetap menjalin komunikasi. Dari jalinan komunikasi ini kemudian mengadakan berbagai kegiatan.
Salah satu pendiri dan pembina KHJ, Muhammad Eko Widiyanto, mengatakan agenda awal komunitas berupa pelatihan dengan tarif seikhlasnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ada patokan tarif sebagai apresiasi ilmu pengajar.
“Dulu ngumpulinnya masih pakai media Facebook. Terus kumpul di Titik Nol Kilometer, ternyata ada 50 orang kumpul,” kata Eko saat ditemui di Angkringan Mbah Hadi, Umbulharjo, Jogja, Minggu (5/2/2023).
“Masuk 2014, mulai ada struktur kepengurusan dan lainnya. Dari kegiatan street hipnotis, kini sudah ada empat divisi,” kata dia.
BACA JUGA: Belajar dan Mengembangkan Hipnotis di Komunitas Radja Hipnotis Indonesia
Ketua KHJ, Dimas Sapri Nugroho, bercerita apabila keempat divisi itu berupa street hipnotis, stage hipnotis, hipnoterapi, dan pengembangan diri.
Street dan stage hipnotis lebih kepada memberikan hiburan pada warga. Mereka juga bersedia mendapat undangan event tertentu.
Pengembangan diri bisa banyak bentuknya, entah belajar komunikasi, psikologi, bahasa, dan lainnya. Lantaran latar belakang anggota KHJ berasal dari berbagai keilmuan, mereka juga bisa saling berbagi keahliannya.
Termasuk ada ilmu-ilmu lain yang bisa menunjang skill hipnotis, salah satunya komunikasi dan public speaking.
“Ada juga program hipnoterapi gratis yang biasanya berlangsung setahun sekali,” kata pria berusia 25 tahun ini.
Tingkatan Keterampilan
Secara garis besar, ada dua tingkatan keterampilan dalam KHJ, pertama hipnotis; kedua hipnoterapi.
Mayoritas anggota KHJ baru bisa pada tahap hipnotis. Dalam tahap hipnoterapi, ada potensi meredakan berbagai penyakit yang asalnya dari psikis seperti minder, kecemasan, program kesehatan untuk diet, mengurangi kebiasaan buruk, alergi, psikosomatis, tekanan darah tinggi, sampai asma. Bahkan dalam beberapa penelitian, hipnoterapi juga bisa membantu proses penyembuhan kanker.
Dalam perkembangannya, hipnoterapi tidak melulu berlangsung secara formal, atau dengan menghilangkan kesadaran pasien terlebih dahulu.
Namun, kini sudah bisa lebih modern dengan komunikasi dua arah. “Cukup komunikasi dua arah, tahu-tahu sembuh. Tetapi tidak semua di komunitas jago ke arah situ, secara kelimuan harus mumpuni,” kata Eko.
“Untuk hal-hal seperti ini ada aturannya, harus konsultasi ke doter dulu, tidak langsung hipnoterapi,” ucap dia
Terlepas dari manfaat hipnoterapi yang banyak, itu hanya satu dari banyak kegiatan KHJ. Sebagai komunitas berbasis skill, anggota yang masuk pun harus memiliki kemampuan hipnotis. Kemampuan ini bisa didapat dari pelatihan yang penyelanggarnya di internal maupun eksternal KHJ. Untuk KHJ, biasanya mereka membuat pelatihan setahun sekali.
Saat seseorang hendak bergabung, ada semacam tes untuk mengetahui kemampuannya. Tes ini akan mudah bagi orang yang memang bisa hipnotis.
“Fokus pelatihan kami bukan hanya orangnya bayar, dapet ilmu, setelah itu terserah. Tetapi kami bagi ilmu, kemudian harapannya bergabung jadi komunitas, jadi keluarga, konsepnya itu. Jadi enggak selalu ngejar kuantitas peserta pelatihan,” kata Eko.
Saat ini, anggota KHJ yang berada dalam Whatsapp Group sekitar 72 orang. Untuk saat ini, ada aturan minimal usia anggota 17 tahun. Usia ini dianggap sudah cukup matang dan bisa mengontrol emosinya.
Pada tahun pertama komunitas berdiri, belum ada batasan usia. Kala itu ada satu anggota yang berusia 13 tahun. Usia ini masih cukup labil dan berpotensi menggunakan kemampuan hipnotis untuk kegiatan yang kurang layak.
Meski bukan di KHJ, pernah ada kabar di komunitas lain, anggota hipnotis yang menggunakan kemampuannya untuk kegiatan yang melanggar aturan.
Di umur KHJ yang sudah 10 tahun, Ketua 2 KHJ, Yonmar Desta Hanggara, mengatakan komunitas berfokus pada misi awal yang menjadi pegangan bersama. “Kami terus berupaya mengedukasi masyarakat. Mulai dari arti, pemahaman, sampai penerapan hipnotis,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement